Apa Bedanya HIV dan AIDS
Apa Bedanya HIV dan AIDS?
Oleh : Lika Aprilia Samiadi
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh : Hello Sehat Medical Review Team.
Apa Bedanya HIV dan AIDS?
HIV adalah virus yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sementara itu, AIDS adalah kondisi yang disebabkan oleh HIV, dan dianggap sebagai tahap akhir dari HIV. Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut mengenai HIV/AIDS dan perbedaan antara kedua istilah tersebut.
HIV adalah virus, sedangkan AIDS adalah suatu kondisi
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat imun tidak mencukupi dan tidak dapat bekerja dengan efektif sebagaimana mestinya. Sementara itu, AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome, dan merupakan kondisi atau sindrom yang berkembang setelah infeksi HIV jangka panjang. Pasien penderita AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, dan rentan terhadap infeksi seperti tuberkulosis, pneumonia, jenis kanker tertentu, dan infeksi lainnya.
Seseorang bisa mengidap HIV tanpa AIDS
HIV adalah virus, dan AIDS adalah kondisi yang dapat disebabkan olehnya. Oleh karena itu, Anda dapat memiliki infeksi HIV tanpa memiliki AIDS. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh tidak dapat sepenuhnya menghilangkan HIV, tetapi dapat mengendalikannya untuk waktu yang lama, sampai selama 10 tahun. Berkat kemajuan baru dalam pengobatan, harapan hidup penderita AIDS dapat meningkat.
Meskipun Anda dapat memiliki infeksi HIV tanpa memiliki AIDS, siapapun yang didiagnosis dengan AIDS sudah tentu memiliki HIV. Akan tetapi, berkat terapi anti-retroviral (ART), kebanyakan penderita infeksi HIV hidup selama bertahun-bertahun lamanya sebelum berkembang ke AIDS, atau malah tidak terjangkit AIDS sama sekali.
Yang dapat ditularkan adalah HIV
HIV adalah virus, yang berarti dapat ditularkan antar orang seperti virus lainnya. Virus HIV ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui pertukaran cairan tubuh. Di sisi lain, Anda tidak dapat terjangkit AIDS secara langsung dari orang lain. Meskipun begitu, Anda dapat tertular HIV, yang kemudian dapat berkembang menjadi AIDS.
HIV tidak selalu menunjukkan gejala
HIV biasanya menyebabkan gejala sepeti flu sekitar dua sampai empat minggu setelah infeksi. Periode waktu ini pendek dan disebut sebagai infeksi akut. Sistem kekebalan tubuh membuat infeksi tetap terkendali, yang mengarah pada periode laten.
Selama periode laten yang dapat bertahan hingga bertahun-tahun tersebut, orang yang terinfeksi dapat sama sekali tidak mengalami gejala. Ketika seseorang telah berkembang dari infeksi HIV ke AIDS, ia biasanya menderita beberapa gejala AIDS yang berbeda-beda.
HIV dapat didiagnosis dengan tes sederhana, sedangkan diagnosis AIDS lebih rumit
Ketika terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuh Anda menghasilkan antibodi yang melawan virus tersebut. Tes darah atau air liur dapat mendeteksi antobodi tersebut dan menentukan apakah Anda telah terinfeksi HIV. Meskipun begitu, tes ini hanya efektif untuk beberapa minggu setelah infeksi.
Tes yang lainnya bertujuan mencari antigen yang merupakan protein yang diproduksi oleh virus HIV. Tes ini dapat mendeteksi HIV hanya beberapa hari setelah infeksi. Kedua tes sama-sama akurat dan mudah untuk dijalankan.
AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Terdapat beberapa faktor yang menentukan kapan diagnosis seseorang telah berubah dari HIV laten ke AIDS. Contohnya: jumlah sel-sel tersebut. Orang yang tidak memiliki HIV dapat memiliki berapapun dari kisaran 500 sampai 1,200 sel CD4. Ketika sel tersebut telah turun hingga 200, orang penderita HIV dianggap telah memiliki AIDS. Faktor lain yang menunjukkan virus AIDS adalah kehadiran infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri yang tidak akan membuat jatuh sakit orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sepenuhnya bekerja, seperti tuberkulosis, kanker, dan pneumonia.
Pengobatan dan harapan hidup HIV dan AIDS
Setelah HIV telah berkembang menjadi AIDS, harapan hidup turun secara signifikan. Sangatlah sulit untuk memperbaiki kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Terdapat beberapa komplikasi umum yang dihasilkan dari kerusakan imun yang parah, misalnya infeksi dan kanker yang menjadi mengancam nyawa bagi penderita AIDS. Tanpa pengobatan, orang yang berkembang ke AIDS biasanya bertahan selama sekitar 3 tahun. Setelah Anda terkena penyakit oportunistik yang berbahaya, harapan hidup tanpa pengobatan berkurang hingga sekitar 1 tahun. Berkat kemajuan baru dalam pengobatan, harapan hidup penderita AIDS dapat meningkat.
AIDS disebabkan oleh HIV, human immunodeficiency virus, yang merusak sistem pertahanan tubuh. Orang yang terinfeksi oleh HIV atau siapapun yang dianggap beresiko terkena infeksi pantas untuk mendapatkan kasih sayang dan dukungan.